Posts

Showing posts from October, 2015

Kenangan dalam Kotak Pesan

Pertanyaan-pertanyaan duduk berdesakan menyaksikan kawah matamu  yang biru dan penuh rahasia, menunggui cerita tentang Kenangan yang enggan kau tinggalkan. Kenangan yang masih saja duduk manis di pojok kotak pesan. Kenangan terus menerus berdering, pendek tapi keras. Tanganmu menggapai-gapai dalam gelap sebelum ia mampu berdering panjang. Kau bilang tak perlu hiraukan deringnya, Kenangan sudah habis masa berlakunya. Namun Kenangan dalam kotak pesan berdering lagi, lebih panjang dan keras. Malam itu,  pada purnama kelima, serentetan duka tidur tenang setelah kukecup tengkuknya, dan Kenangan pada kotak pesan diam-diam membunuhku. Lalu berdua kita tahu, dering itu berasal dari rinduku yang masih saja keroncongan meski pelukmu memangil-manggil pulang.

Selera Bule dan Prasangka

Siang kemarin pasangan tiba-tiba bertanya, apa yang saya rasakan ketika orang memandangi kami dengan tatapan menuduh. Menuduh bahwa saya adalah perempuan Asia yang hanya mencari pundi-pundi uang dari pria kulit putih, atau hanya digunakan sebagai sumber seks saja. Lalu saya bertanya balik, bagaimana yang dia rasakan saat orang lain memandangi kami dengan tatapan menuduh yang sama. Menuduh bahwa dia adalah pria kulit putih sampah masyarakat di negaranya yang datang ke Asia untuk wisata seks dan diuntungkan karena kurs mata uang. Kesimpulan siang itu adalah bahwa pandangan orang lain tak lagi penting, karena toh kami tak mencari validasi. Lagi pula, tuduhan akan tetap datang apapun yang kami lakukan karena kita berada dalam masyarakat yang sukanya berprasangka, mengotak-ngotakan, saling mengurusi, dan menilai-nilai. Bertahun-tahun berada dalam hubungan antar-ras (interracial relationship), saya tak bisa berbohong kalau pandangan masyarakat sekitar mempengaruhi mood dan perasaan