bayangan tukang cukur
Aku masih merapal mantra
membakar suara
membaui kata-kata
Pada mulanya adalah sudut rumah,
jendela,
buku-buku,
dan secangkir pagi
Lalu di sudut jalan yang tersapu satu-satu hujan kemarau
tukang cukur manggut-manggut mengantuk di bawah pohon rindang
mata pisaunya mengilat
saat menggunduli bayangnya sendiri
membaui kata-kata
Pada mulanya adalah sudut rumah,
jendela,
buku-buku,
dan secangkir pagi
Lalu di sudut jalan yang tersapu satu-satu hujan kemarau
tukang cukur manggut-manggut mengantuk di bawah pohon rindang
mata pisaunya mengilat
saat menggunduli bayangnya sendiri
rasa sajaknya mistis dan berbahaya
ReplyDeleteRika, ini rasa sajaknya mistis dan berbahaya
ReplyDelete