Posts

Showing posts from March, 2015

Sepasang suami-istri di restoran sushi

Buku yang sedang khusuk dibaca jadi kehilangan tragedinya lantaran terganggu oleh percakapan dua manusia di hadapan. Bukan, bukan karena nada suara yang terlalu tinggi, tetapi karena isi pembicaraan tersebut, dan bagaimana si suami membalas pertanyaan istrinya. Suami: Akhir pekan saya ke Bali dan Lombok, tanggal XX sampai tanggal XX Istri: Kok lama amat? Suami: Iya, soalnya dua tempat. Istri: Oh... lama yah... Suami: Soalnya di Bali ada dua tempat, maksudnya dua nasabah, tetapi dua-duanya di Bali, di Lombok ada satu tempat. Istri: Soal apa? Suami: Sama orang risk. Istri: Apa? Ris? Suami: Risk, saya jelasin juga percuma, kamu nggak ngerti. Istri: Ris? Suami: Risk, *sambil tertawa mengejek* Saya mau jelasin juga kamu nggak akan ngerti. Istri: oh, RISK. Memang tak sepatutnya saya ikut mendengarkan percakapan orang, apalagi mencuri dengar, lalu manilai-nilai. Akan tetapi kami duduk berhadapan di meja yang sama, biar bagaimana juga pasti terdengar. Juga tak patut menilai-ni

makan malam

Image
sejak kemarin aku cuma termenung membacai buku menu masih memesan rahasia yang sama dengan pekan lalu disajikan dalam botol-botol kaca dan piring-piring waktu lalu sisanya kubawa pulang, terbungkus dalam kotak kayu di kulkas masih ada jamur-jamur layu  diresapi gumpalan-gumpalan ingatan yang kuyu di situ, kubaringkan rahasia tanpa terburu-buru bersama kenangan yang mengendap dalam karton-karton susu di mana tuan, mengapa tak pamitan?

Why have to be so mean?

Image
why you have to be so mean?

dalam secangkir kopi

aku masih menunggui hujan mengulur-ulur waktu agar tak segera sampai kadang-kadang aku ingin pulang ke rumah tuan saat langit masih senja, dan jingganya menghambur dari jendela ruang tengah tapi saban kali, pulang malah malah membawaku pergi jauh sekali sampai saat aku tiba tengah malam tuan bakar ranjang-ranjang tuan hapus tempat pulang ah, biar kuseduh kopi satu cangkir lagi.