percaya diri
Setiap orang punya titik muak, atau dalam bahasa yang lebih
sopan: titik jenuh.
Titik jenuh saya sebenarnya biasa saja, tanpa drama. Tiba-tiba
saja menangis histeris, merasa muak dan sudah cukup mendapat perlakuan tidak
adil seumur hidup, bahkan juga jadi khawatir atas apa-apa yang dikenakan.
Pada suatu hari yang biasa, mengenakan pakaian yang
biasa, menuju Mahkamah Konstitusi. Pakaian yang sungguh biasa, karena kalau tidak, manalah mungkin bisa
masuk ke dalam ruang sidang Mahkamah Konstitusi.
Usai sidang dari Mahkamah Konstitusi, seorang pria paruh
baya (kutaksir usianya 46 tahun), berkata begini:
“Gimana perempuan hari gini ga diperkosa, liat aja
pakaiannya.”
Hari itu sungguh bukan hari yang baik untuk mengatakan hal
seksis. Meski sesungguhnya tak pernah ada hari baik untuk menjadi seksis. Namun
hari itu saksi pemerintah di Mahkamah Konstitusi membuat siapapun akan merasa
merasa ini negara tidak berguna, sudah bubarkan saja, lalu hujan pula pada
perjalanan menuju kantor, dan pria paruh baya mencoba menyalahkan perempuan atas
ketidakmampuannya mengelola nafsu.
Aku muntab.
“Pak, kalau bapak saya pukul pakai payung ini, orang akan
beranggapan saya gila, ga bisa jaga emosi, tiba-tiba seenaknya pukul orang. Yak
an? Tapi sebenarnya sama aja sih pak. Kalau bapak pikir wajar untuk memperkosa
saya karena pakaian saya, artinya bapak ga bisa jaga titit, ga bisa jaga nafsu,
sama otaknya ga dipake. Bapak pernah baca Koran? Ada loh anak 5 tahun
diperkosa, ada juga nenek-nenek diperkosa. Bapak pikir anak 5 tahun diperkosa
karena salahnya anak 5 tahun itu, bikin si pemerkosa nafsu? Mikir pake otak
pak, sekalian mulutnya dijaga.”
Aku pikir kejadian itu adalah titik puncak kemarahan pada
keisengan di jalanan. Sampai akhirnya beberapa minggu lalu, saat pulang ke kos,
dari setiabudi yang jaraknya hanya 500 meter, rombongan tukang bangunan
bersorak-sorak, siul-siul, dan memanggil-manggil dengan kata yang tak pantas.
Lagi-lagi, saat itu saya mengenakan dress panjang lagi
longgar, dengan cardigan, dan syal yang saya kenakan seperti kerudung.
Di depan warteg yang sudah tutup saya berhenti, dan
berbalik:
“Kalau ada perempuan, jalan sendirian malam-malam, bukan
berarti dia pekerja seks, ada banyak pekerjaan di dunia ini yang menyebabkan
perempuan pulang larut malam. Dan kalaupun dia adalah pekerja seks, kalian
tetap ga pantas bersikap demikian. Kalian semua keluar dari lubang vagina, dan menetek dari perempuan. Belajar hormati perempuan.
Memang kalian mau Ibu kalian dibeginikan di pinggir jalan?”
Lalu salah seorang dari rombongan tukang bangunan berjumlah
8 orang itu mendekati dan mencoba menyentuh saya. Sampai saya berteriak dengan
seluruh suara (juga keberanian) yang tersisa: “Kampret kalian semua!”
Beruntung beberapa orang keluar dari dalam rumah. Saya
selamat.
Namun jelas saya begitu ketakutan, sampai gemetar, lemas
hampir tak mampu lagi berdiri.
Ada yang salah dengan negara ini.
Lalu aku bercerita tentang pengalaman-pengalaman ini dengan
beberapa teman. Lalu aku menemukan fakta bahwa tidak hanya laki-laki yang
seksis, perempuan di sekitarku cenderung dibesarkan untuk menjadi seksi, kepada
gendernya sendiri.
Seorang teman perempuan, dan seorang supir taksi dengan
mantap mengatakan bahwa sepantasnya aku berbangga diri, kalau sampai tidak ada
pria yang mengganggu, artinya aku tidak cukup menarik, tidak cukup seksi, dan
tidak cukup cantik. Maka aku seharusnya semakin percaya diri, karena banyak
yang mengganggu.
Bahkan teman perempuan berkata: gue ga pernah loh disuitin
di jalan. Gue mau dong, pengen tau rasanya. Gue iri deh sama lo, beneran gue ga
pernah digangguin soalnya.
Sungguhpun aku punya cukup rasa percaya diri tanpa
orang-orang sialan di sepanjang jalan ini.
Dan sikap brengsek di jalanan, sesungguhnya membuatku jadi
semakin tidak percaya diri.
Aku jadi takut berjalan kaki. Aku jadi takut berjalan tegap,
aku jadi takut meperhatikan sekitar. Maka aku berjalan bungkuk untuk menutupi
payudara yang menonjol. Maka aku tak berani melihat sekitar, takut-takut ada
pria salah paham.
Dan aku masih tak paham mengapa pelecehan seksual dapat
membuat seseorang menjadi lebih percaya diri.
Comments
Post a Comment