sajak tabung udara
Tiap malam aku hanya bisa menyajikan sajak
tentang waktu yang menghilang di balik kerling matamu
tentang hati yang megap-megap ditelan pagi
timbul
tenggelam dijerat arus kenangan
Biar waktu memilih-milih
Memilih ke mana membuang nyeri
Mungkin pada kabel listrik di depan rumah
pada ombak-ombak yang pecah
atau paling-paling pada subuh yang gigil
mana saja boleh,
lagi pula aku semakin dihinggapi perasaan tua
terlalu tua untuk protes
terlalu tua untuk mengambil keputusan
terlalu tua untuk keblinger padamu
Biar saja waktu yang saling bicara
Atau merapal mantra
Aku hanya akan menyajikan sajak
karena waktu kita hanya sebanyak satu tabung udara,
yang hampir
tak tersisa.
Selepasnya, aku akan berhujan-hujan tangis saja
Comments
Post a Comment