Aku tumbuh sembari membenci payudara
Ya, aku tumbuh sembari membenci payudara. Payudaraku bukan payudara berukuran superbesar. Meski juga tidak terlalu kecil. Bukan payudara yang membuatku merasa seksi seperti bintang film di Hollywood. Payudaraku biasa saja, tapi aku tumbuh sembari membencinya. Aku mulai bersekolah SD di Palembang saat tiga bulan terakhir kelas 6. Menjadi 'bukan pribumi' memberi pengalaman yang kurang menyenangkan. Banyak orang yang sangat mempedulikan persoalan kesukuan di sana. Setiap pagi aku berangkat sekolah dengan melewati sebuah panti rehabilitasi. Orang bilang tempat tersebut didirikan untuk merehabilitasi anak nakal. Hingga kini aku masih belum paham terminologi anak nakal yang dimaksud. Daerah sekolahku diberi nama Jalan Sosial bukan tanpa alasan. Di sebelah sekolahku adalah panti sosial, tempat menampung orang-orang yang tidak punya rumah. Sekitar 500 meter di depan sekolah adalah Rumah Sakit Jiwa, dan 200 meter di belakang sekolah adalah Panti Jompo. Dan panti rehabilitasi