Cantik
Aku ini perempuan yang paling suka cari pembelaan. Membenar-benarkan diri sendiri. Tadinya ingin bilang seperti si sinting Yunus waktu membenar-benarkan diri dihadap Tuhan kala mangkir dari perintah mengadabkan Niniwe. Ah, tapi siapalah aku ini mau membanding-bandingkan diri dengan Yunus. Tiada aku ditelan paus, tiada pula mengadabkan kaum manapun. Malahan, akulah yang tidak beradab. Pun kali ini, aku sedang ingin membenar-benarkan diri. Benar atau salah sering kali bergantung pada bagaimana piawainya kau mencipta-cipta alasan, atau seberapa banyak yang bersepakat. Namun sebenarnya aku belum piawai betul membuat-buat alasan. Anggap saja kali ini aku sedang belajar, trial and error. Boleh ada yang setuju, boleh ada yang mendebat. Boleh debat kusir atau debat dengan dalil-dalil. Ingin kubilang, bukan salahku kalau aku terobsesi pada perempuan cantik. Pada kulit-kulit mulus dan bening, pada lekuk pinggul dan payudara yang mendongak, pada rambut panjang berkilauan, pada apapun cantik