kemarin


Kemarin
matahari mengibaskan teriknya
meninggalkan tangan kecil hujan
yang mencuri sepotong rindu
pada bau tembakau di antara bibirmu

hujan masih mengingatku,
yang membawa udara pada ranjang.
satu satu kau hirup dan lepaskan
sampai mengerang

Ah, aku masih merindu bau tembakaumu

tapi tetap kuciumi bau lain yang lindap
bersama hangat di ranjang
dan keringat pada bantal
menyentuh denyut yang berkejaran

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi

Let’s talk about casual internalized racism in this island

Addressing Climate Crisis with Ummah