episode baik


Aku pikir 3 bulan ini adalah episode yang lumayan baik. Belum bisa bilang terbaik karena tidak tahu akhirnya berdampak pada apa. Juga tidak bisa dikatakan terbaik selama semester pertama karena juga berekses negatif.

Pria ini tak pernah aku sadari keberadaannya. Satu fase hidup memaksa mencari kontaknya. Apalagi jika bukan paksaan pekerjaan.

Kencan pertama kami adalah saat aku menyanggupi permintaannya, menemani ke pusat perbelanjaan. Lalu terjadilah perjalanan dari satu pusat perbelanjaan ke pusat perbelanjaan lainnya. Dari toko buku satu, ke lainnya.

Sama sekali tidak romantis, kala aku meraih dua karya Homer serta dua karya Murakami, dia sibuk dengan pekerjaannya. Namun apalah arti romantis, toh berakhir juga dengan ciuman ringan di kamarnya pada pertemuan selanjutnya.

Sila kecewa, ciuman tersebut tidak berakhir ke mana-mana.

Lalu dia mulai menggantikan kata lo-gue dengan aku-kamu. Buatku yang bertahun di Jogja, tak ada yang aneh dengan aku-kamu. Baru belakangan menyadari perubahan itu.

Selanjutnya kencan-kencan kami adalah pencurian di sela tenggat waktu dan kerumunan wartawan. Ciuman kecil kala mata memantau laporan keuangan, atau pelukan dari belakang kala mengatur contrast.

Namun ini seperti kekacauan yang terstruktur. Aku kah yang kacau? atau dunia ini?

Ini bukan soal potongan kalimat penjelas gambar yang kubuatkan. Juga bukan soal mantan pacar yang cemburu. Bukan juga persoalan pernikahan. Bukan soal ibunya yang begitu ramah dan membekali dengan buah. Bahkan juga tak berkaitan dengan harapannya soal bagaimana aku harus berpakaian atau menyembah Tuhan.

Aku kadang tidak mengerti kenapa dulu kami bisa begitu panjang berbalas pesan singkat, belum lagi rasa girang yang datang bersama pesan-pesan itu. Sulit memahami mengapa tetiba kita bisa begitu bersemangat pada satu orang lalu memandang sepintas pada lainnya.

Mungkin aku seperti pemulung yang keliaran. Keluyuran mencari gorong-gorong kering tak berpenghuni. Lalu memodifikasi seolah itu rumah sendiri.

Ah, tak jelas, di mana rumah?

Yang jelas 3 bulan belakangan adalah episode yang baik.

Comments

  1. ah yang jelas rumah adalah tempat saya bisa nambah makan tanpa harus bayar. Tempat saya akhirnya pulang dan cuci kaki, lalu melingkar di tempat tidur dengan dengung suara kulkas dari dapur.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mimpi

Addressing Climate Crisis with Ummah