"Indonesia adalah Pilar Strategi Superregional"


Setelah 40 tahun mengembangkan bisnis di Indonesia dan berkembang pesat dalam 5 tahun terakhir, untuk pertama kalinya manajemen ANZ Group mengunjungi Indonesia. CEO ANZ Group Mike Smith mengaku investasi grup di Indonesia telah mencapai hampir US$1 miliar, sebab itu kunjungan kali ini menjadi sangat penting untuk mengevaluasi sejauh mana pencapaian ANZ di Indonesia.

Selain itu kunjungan tersebut salah satunya guna merayakan hubungan khusus antara Indonesia dan Australia yang selama ini saling melengkapi termasuk dalam soal investasi. Bahkan menurutnya hubungan tersebut akan  semakin erat dalam beberapa dekade ke depan.

Sejauh ini, seberapa besar kontribusi Indonesia terhadap bisnis grup?

Kami saat ini menetapkan strategi yang kami sebut sebagai Superregional Strategy. Jadi kami tidak melihat kontribusi negara per negara, melainkan kontribusi seluruh asia pasifik. Menurut saya hal ini lebih penting karena sebenarnya bisnis yang kami lakukan adalah konektivitas antarnegara itu sendiri.

Namun, jika berbicara mengenai Indonesia, saya ingin memastikan bahwa Indonesia adalah salah satu pilar dari strategi Superregional kami. Kami berharap untuk tumbuh signifikan  di Indonesia.

Apa itu strategi superrgional?

Dalam strategi ini kami berkembang berdasarkan jejaring dan perdagangan internasional. Misalnya saja, kami melihat Australia, lalu memetakan 10 negara yang paling banyak berdagang dan berinvestasi dengan Australia. Negara-negara itulah yang akan kami fokuskan karena pada negara tersebut konsumer membutuhkan kami. Jadi sangat mendasarkan pada investasi dan jalur-jalur perdagangan.

Apakah akan tetap optimistis dengan Indonesia, padahal sebulan terakhir rupiah terus tertekan?

Saya selalu melihat gelas yang setengah penuh. Saya kira pertumbuhan Indonesia dalam jangka menengah-panjang akan positif. Berkaitan dengan krisis Eropa saat ini, tidak ada satu negara pun yang imun terhadap keadaan ini. Apapun yang berusaha dilakukan oleh pemerintah dalam pasar domestik, tetap saja tidak dapat menghindarkan efek negatif. Namun saya optimistis Indonesia, seprti halnya Australia akan melewati badai ini dan tetap berada dalam kondisi yang baik.


Seberapa besar ANZ akan tumbuh di Indonesia?

Saya rasa akan sangat tergantung pada seberapa cepat dan seberapa besar pertumbuhan perekonomian negara ini. Pertumbuhan negara ini akan menjadi bagian dari pertanyaan penting. Akan tetapi, sekali lagi, dalam hal prioritas, Indonesia kami letakkan sebagai pasar utama.

Dalam hal bisnis yang kami lakukan di Indonesia, kami akan menetapkan sistem bank universal. Artinya inti bisnis kami berada di semua lini, baik institusional,komersial, korporasi, retail, maupuan wealth magament. Dalam bisnis institusional kami memfokuskan diri pada sumber daya alam, agrikultur dan infrastruktur. Sementara dari sisi konsumer kami mengkhususkan diri pada pasar nasabah kaya (affluent) dan menengah (emerging affluent).

Kalau ingin tumbuh signifikan dalam waktu dekat, adakah rencana untuk tumbuh anorganik, melalui akuisisi misalnya?

Saat ini strategi kami fokus pada pertumbuhan organik. Akan tetapi kami selalu melihat kemungkinan akuisisi, yang harus ditekankan adalah akuisis membutuhkan situasi dan kondisi yang sangat tepat. Saya rasa akan berbahaya apabila perusahaan memiliki strategi yang disasarkan pada akuisisi. Selalu lebih baik untuk tumbuh organik.

Bagaimana pertumbuhan ANZ ke depannya berkaitan dengan rencana BI untuk membatasi kepemilikan saham maksimal?

Setiap negara tentu saja memiliki hak untuk menetapkan regulasi yang paling tepat untuk kepentingan nasional. Sebagai tamu yang baik kami akan mematuhi setiap regulasi yang ditetapkan.

Hanya saja yang harus diperhatikan adalah untuk tumbuh lebih besar, industri perbankan akan membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Dan realistis saja, kebutuhan tersebut akan sangat mungkin dipenuhi oleh dana-dana asing.

Saat ini total aset industri perbankan sekitar US$300 miliar. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dalam 10 tahun seharusnya aset tersebut menjadi US$1,5 triliun. Dengan demikian industri perbankan akan membutuhkan tambahan modal sekitar US$120 miliar. Sangat penting bagi masa depan perbankan Indonesia untuk mendapatkan akses terhadap dana sebesar itu, dan dana itu saya kira hanya bisa diraih dari pasar global.


Beberapa bank global telah menutup cabang-cabang di wilayah Eropa sekaligus memperkuat basis di wilayah Asia, apakah ini akan terjadi pada ANZ?

SItuasi yang kami hadapi sangat berbeda dna kami tidak menghadapi masalah demikian karena kami telah memiliki strategi yang jelas melalui Superregional Strategy. Boleh dibilang kami sangat beruntung karena sedang menjalankan strategi untuk tumbuh saat bank lain memasang strategi mereduksi bisnisnya.


Saat ini berapa kontribusi Asia tenggara?

Saat ini kontribusi Asia Pasifik hampir mencapai 20% dari total grup. Porsi tersebut tumbuh 7% sejak 5 tahun lalu. Dan saya berharap kontribusi tersebut dapat mencapai 25%--30% pada 2017 nanti.

Comments

Popular posts from this blog

Seminggu tanpa sabun dan sampo

Let’s talk about casual internalized racism in this island

Mimpi