Bank DKI minta tambahan PMP Rp250 miliar

JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta akan mengajukan permintaan tambahan penyertaan modal pemerintah Rp250 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah Perubahan.

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) Eko Budiwiyono mengungkapkan dengan tambahan tersebut secara total perseroan mengajukan tambahan modal Rp500 miliar sepanjang tahun ini.

"Untuk pengajuan APBD kemarin kami minta Rp250 miliar, sudah disetujui, tetapi yang sudah cair baru Rp68 miliar. Nanti dalam APBD Perubahan kami akan ajukan lagi Rp250 miliar. Jadi total permintaan tambahan modal tahun ini Rp500 miliar," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/06).

Dia mengungkapkan perseroan memproyeksi adanya kebutuhan tambahan modal Rp950 miliar untuk mendukung ekspansi hingga 2014. Tambahan modal tersebut diharapkan dapat menjaga level rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/ CAR) di kisaran 15%.

Adapun pada saat ini modal perseroan mencapai Rp1,4 triliun. Dengan tambahan penyertaan modal Rp500 miliar pada akhir tahun modal Bank DKI dapat mencapai Rp1,9 triliun. Artinya perseroan dapat meraih pasar penyaluran kredit yang lebih luas.

Eko melanjutkan dengan tambahan modal tersebut perseroan akan seiring sejalan dengan tuntutan program BPD Regional Champion yang meminta kredit produktif bank-bank pembangunan darah (BPD) dapat tumbuh 20% tiap tahun.

Sebelumnya Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyatno Wibowo mengungkapkan perseroan sulit menyalurkan kredit dalam jumlah besar kepada sektor produktif lantaran terbentur aturan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) akibat persoalan modal.

Eko juga mengungkapkan apabila permohonan tambahan PMP Rp250 miliar disetujui pada tahun depan perseroan tinggal mencari kekurangan Rp450 miliar. Beberapa opsi sudah disiapkan, antara lain meminta kepada PD Pasar selaku pemegang saham.

"Saat ini kepemilikan saham pemerintah sudah mencapai 99,76%, sedangkan PD Pasar hanya 0,24%. Hal itu terjadi karena Pemprov [Pemerintah Provinsi] menambah modal terus sehingga PD Pasar terdilusi. Kami akan minta mereka [PD Pasar] untuk tambah mosal lagi agar tidak terdilusi," terangnya.

Jajaki Pemodal Baru
Opsi lain guna menambah modal adalah menawarkan kepemilikan saham kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta. Beberapa badan usaha yang sudah mulai dijajaki perseroan antara lain Jakarta Propertindo, Ancol, Jakarta Tourisindo, dan Jakarta Realty.

Eko mengatakan Dari hasil penjajakan, pihak-pihak tersebut mengaku masih memerlukan waktu untuk mengkaji tawaran yang diberikan karena mereka pun masih harus menyalurkan dananya bagi kebutuhan-kebutuhan lain.

Sementara opsi terakhir adalah melantai di bursa. Dia mengakui penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) merupakan pilihan utama perseroan untuk meraih Rp450 miliar tersebut. meski demikian rencana yang sudah diwacanakan beberapa tahun terakhir ini masih belum dapat terencana.

"Alternatif penambahan modal adalah IPO karena IPO bukan cuma soal tambahan dana tetapi juga soal profesionalisme pengelolaan," tegasnya.

----


Ditulis pada Rabu, 20 Juni 2012

Comments

Popular posts from this blog

Seminggu tanpa sabun dan sampo

Let’s talk about casual internalized racism in this island

Mimpi