wake up early
Balada hari ini: bangun pagi dan berencana menulis berita secepat mungkin.
Harapan: berita selesai sebelum siang, maka sisa waktu bisa dihabiskan menyelesaikan dua karya Homer yang dibeli pekan lalu Illiad dan Odyssey.
Masalah: kebiasaan membuka jejaring sosial sebelum menulis berita.
Realisasi balada:
Alih-alih menulis berita, pagi tadi kali ini saya mendapat berita: seorang karib akan menikah!
Mood berubah girang, sekaligus terkejut. Keinginan menulis berita menguap. Segera perangkat genggam menempel di daun telinga. Usai nada sambung dan kata halo dari seberang sana, saya langsung menyerang: YOU OWE ME A LONG DETAIL STORY! Teriakku pada si karib.
Berita terbengkalai.
Usai menelepon karib, saya lanjut menelepon ibu.
Mengobrol dengan ibu kala senggang biasanya menghabiskan setidaknya satu jam. Cukuplah untuk mencoret-coret sebentuk tubuh, yang juga ga jelas sebenarnya.
Lalu kertas itu terbengkalai hingga sore. Konsentrasi penuh pada berita untuk koran Senin. Tekad saya, berita harus segera selesai, saya curiga pembaca akan sedih kalau tidak menemukan nama saya di koran besok. *plak*
------------------------
Dua jam yang lalu saya berinisiatif melakukan kerja domestik: bersih-bersih dan merapikan kamar.
Kala menyapu, saya menemukan kertas berserak di kolong meja. Ah, coretan saya tadi pagi. Saya sisihkan dia di atas meja. Ah, dari pada dibuang, mengapa tidak saya warnai saja dahulu.
Harapan: berita selesai sebelum siang, maka sisa waktu bisa dihabiskan menyelesaikan dua karya Homer yang dibeli pekan lalu Illiad dan Odyssey.
Masalah: kebiasaan membuka jejaring sosial sebelum menulis berita.
Realisasi balada:
Alih-alih menulis berita, pagi tadi kali ini saya mendapat berita: seorang karib akan menikah!
Mood berubah girang, sekaligus terkejut. Keinginan menulis berita menguap. Segera perangkat genggam menempel di daun telinga. Usai nada sambung dan kata halo dari seberang sana, saya langsung menyerang: YOU OWE ME A LONG DETAIL STORY! Teriakku pada si karib.
Berita terbengkalai.
Usai menelepon karib, saya lanjut menelepon ibu.
Mengobrol dengan ibu kala senggang biasanya menghabiskan setidaknya satu jam. Cukuplah untuk mencoret-coret sebentuk tubuh, yang juga ga jelas sebenarnya.
Lalu kertas itu terbengkalai hingga sore. Konsentrasi penuh pada berita untuk koran Senin. Tekad saya, berita harus segera selesai, saya curiga pembaca akan sedih kalau tidak menemukan nama saya di koran besok. *plak*
------------------------
Dua jam yang lalu saya berinisiatif melakukan kerja domestik: bersih-bersih dan merapikan kamar.
Kala menyapu, saya menemukan kertas berserak di kolong meja. Ah, coretan saya tadi pagi. Saya sisihkan dia di atas meja. Ah, dari pada dibuang, mengapa tidak saya warnai saja dahulu.
Kali ini, pekerjaan domestik saya yang terbengkalai.
Wake up early
Soft pastel pada kertas bekas
Comments
Post a Comment