Java Jazz 2012, Friday




Watch list saya hari adalah:
Maliq & D'Essentials
Godbless
Depapepe
Trisum
Balawan Bifan Duo
The Manhattan Transfer
Sruti Respati
Quincy Jones presents : Alfredo Rodriguez Trio



Tentu ga semuanya bisa ditonton dari awal sampai akhir. Saya datang ketika Maliq sudah memainkan beberapa lagu. Maliq sore itu tak semenarik kebab sapi dalam genggaman. Lapar dan hujan adalah perpaduan ciamik bagi kebab hangat. Hanya dua lagu yang mempu menahan saya.

Godbless
Godbless lebih menarik. Saya tak begitu kenal Godbless. Namun selalu seru melihat om-om yang seumuran atau bahkan lebih tua dari Ayah, jejingkrakan di atas panggung.

Meski begitu, penampilan panggung mereka tetap meriah. Ahmad Albar yang menumpangkan kaki ke monitor, lalu bergerak ke kana-kiri, tak kalah lah saya rasa jika dibandingkan dengan... mmm... dengan siapa ya. Lama saya tak menonton band.

Ian Antono juga ciamik. Saya buta nada dan tak mengerti musik. Yang saya tahu penampilan mereka asik. Apalagi banyak campuran musik a la Bali, lengkap dengan barong di atas panggung.

Lagu-lagu Godbless pertama kali saya dengar selalu dari bentuk daur ulang. Kalau tak salah saya mengenal panggung sandiwara dari Nike Ardila, dan Rumah Kita dari entah siapa, yang pasti bukan Godbless.

Setelah 7 lagu berlalu, tetap hanya dua lagu itu yang bisa saya nyanyikan keras-keras bersama Ahmad Albar. Maka saya putuskan untuk geser ke Hall A. menyiapkan ruang strategis untuk menonton Trisum.

Depapepe
Panggung di Hall A ternyata masih dikuasai Depapepe. Awalnya saya kira mereka adalah cina semarangan. Wajahnya tak seperti berasal dari luar Indonesia. Namun begitu mereka menyapa penonton dengan bahasa Inggris yang yaaaa begitu deh, saya jadi sadar mereka ini pasti satu negara dengan Detektif Conan dan Captain Tsubasa.

Depapepe mengingatkan saya pada Trisum atau Balwan Bifan Duo dengan versi yang berbeda. Saya sudah katakan saya tak mengerti musik, tetapi Depapepe ini menyihir, riang, mengikat badan untuk bergoyang.

Sampai Balawan muncul dipanggung sebelah. Ah, Trisum! Tohpati yang bikin meleleh, Dewa Bujana yang tampak cool dan balawan yang asik tak saya kenal sebelum 2009. Thanks to kamu. Kamu tahu kamu siapa.

Trisum
Keteringatan padamu, membawa kesedihan. Seharusnya kamu di sini, menggenggam erat jemariku sambil menceritakan satu-dua hal soal Trisum. Kau tahu, lagu-lagu yang mereka mainkan ada dalam album yang kau berikan padaku.

Aku merindukanmu. Hari ini hampir esok, dan aku masih menyisakan sekotak rindu berdebu.

Wajahmu buyar seiring hilangnya cahaya berwarna dan bunyi-bunyian yang memenuhi udara. Kutengok ruang seberang. Rupanya balawan yang menyebrang. Kali ini ia lebih enerjik, Balawan dengan Trisum seolah orang yang berbeda dari Balwan Bifan Duo.

Namun saya harus menuntaskan penasaran pada The Manhattan Transfer. Dari seluruh musik yang saya dengar sebelumnya, ini paling jazzy. Saya tak tahu begaimana menggambarkannya, nada yang naik-turun, kadang cepat lalu lambat, sensasi suara melengking yang tiba-tiba berbuah bass, memberi sensasi yang menegakkan rambut di sekujur tangan.

Quincy Jones presents : Alfredo Rodriguez Trio
Ruang Semeru ditutup oleh Quincy Jones presents : Alfredo Rodriguez Trio. Entah harus bagaimana menjelaskannya. These guys are epic!

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi

Addressing Climate Crisis with Ummah