Posts

Showing posts from January, 2012

Soal ayah dan masalah-masalah

Saat ayah masih ada, tidak pernah ada masalah yang cukup besar. Mungkin masalah-masalah itu takut pada ayah atau mungkin ayah membuatnya menjadi kecil. Sebagai anak ayah, seharusnya aku memiliki sikap tersebut. Sayangnya tidak. Atau mungkin belum. Masalah-masalah sepele sering kali tampak menggelembung dan membuat raut wajah yang masam. Tak sedap dipandang. Reaksi berlebihan tidak hanya terjadi sekali-dua. Ayah, harusnya kau jangan mati dulu, setidaknya sampai aku tahu bagaimana menghidupi hidup. Rapalku semalaman sembari jemari kanan terus merusak kutikula telunjuk kiri. Setidaknya kegiatan ini menunjukan ada yang diturunkan ayah kepadaku, meski bukan kegiatan yang baik. Adikku yang satu ini, tengah berjuang untuk lulus dari sekolah ketiganya. Kita memang hanya punya 3 tahun masa bersekolah di SMA. Maka adikku ini menggenapinya menjadi 3 sekolah pula. Tentu kepindahan bukan karena alasan yang cukup baik. Aku terus meratap. Jika ayah ada, tentu ini bukan tanggung jawabku. Namu

jemari yang sederas magrib

Hujan dan Magrib menderas berkejaran. Jemarimu masih berada di sela jemariku. Rasa ku tidak sedang pada kaki yang ngilu karena sepatu yang penuh cipratan genang air. Juga tak ingin tahu pada kotak oleh-oleh yang kuyup. Ah, rasanya seperti 4 tahun lalu. Saat terakhir kita bersajak soal hujan. Masih kau. Malu-malu mencari jemariku. Dan aku terlalu tinggi hati untuk membuatmu menyadari bahwa aku tahu. Tentu saja aku tahu, meski tak melihat kelebat perpindahan lenganmu. Ini baumu yang semakin mendekat. Tentu saja aku tahu. Tak ada nafas memburu. Tak ada percakapan antar kulit ari. Tak ada detak kencang di balik rusukmu, pun sentak gerak. Hanya ada kita, menjadi buruh kata-kata. Berloncatan di antara udara buatan. Berkembang di antara lampion dan naga raksasa bercahaya. Hujan masih memburu sederas magrib. Ini wajahmu di hadapku. Hanya wajahmu. Namun tidak dalam labirinku. Sesekali beberapa bayang muncul silih berganti. Seperti ada pita plastik 23 mm yang bergerak cepat di hadapku.

Resolusi

13 resolusi sederhana 2012: (why 13? that's my first code number to publish on news paper!) 1. tidak ada infus dan ranjang-ranjang rumah sakit. 2. berhenti kehilangan barang-barang, termasuk akan sehat! 3. stop goofing around, stick with someone with or without relationship. 4. lebih banyak menggambar-menulis panjang-membaca. 5. be calm, menjadi lebih tenang, tidak reaksioner dan histerikal. 6. be more spontaneous in a positive way. 7. lebih berfikiran dan berhati terbuka, tidak menurutup diri dan bisa diajak diskusi. 8. menabung lebih rasional (which is lebih banyak dari sekarang!), dan mencoba instrumen investasi retail low risk seperti reksadana. 9. stop talking! 10. lebih peduli pada orang lain, less selfish. 11. ielts 7. 12. punya tubuh proporsional yang SEHAT! 13. bisa menyelam!

Lelaki angin barat

Image
gambar ketiga dalam blog ini, dan pertama dalam tahun 2012, guna memenuhi salah satu resolusi untuk semakin rajin menggambar. si lelaki angin barat oil pastel on paper, color change due to light issue.