kartu point reward, dan cara masyarakat menangkap Tuhan di dalamnya
*catatan membunuh risau dan bosan pada halte dan stasiun Siang itu kartu the bodyshop (TBS) people saya tidak bisa digunakan, lalu saya disarankan untuk membuat kartu baru. “Sekarang model kartunya baru loh mb. Kartu mba ini, keluaran lima tahun lalu ya? Sekarang modelnya sudah beda,” kata petugas TBS. Toh juga tidak rugi, maka saya mengiyakan sarannya. Selanjutnya saya harus menulis data diri. Agak mengejutkan ketika agama menjadi salah satu yang harus dicantumkan. Sontak saya bertanya, apa hubungan antara agama saya dan sebuah kartu point reward. Tentu pertanyaan di dalam hati saja, karena saya yakin si petugas pun tidak berwenang mengenai apa yang harus dan tidak harus dicantumkan saat pengambilan keputusan. Pun keukeuh bertanya, saya tak yakin akan mendapat jawaban memuaskan. Ini bukan soal saya beragama atau tidak, bukan soal apa agama saya, tentu juga bukan soal malu atau takut mengakui agama saya, tetapi saat pertanyaan mengenai berapa pendapatan anda sebulan, berat bada